Blog Klinik Lelaki Indonesia - Mengatasi Impotensi & Ejakulasi Dini

  Stress adalah salah satu masalah psikologi yang bisa menyebabkan impoten. Maka yang harus dilakukan adalah menghilangkan penyebabnya, karena biasanya ereksi akan kembali keras setelah masalah tersebut selesai. Impotenc  atau disfungsi ereksi adalah suatu gangguan yang dimana tidak mampunya mempertahankan ereksi pada penis. Pada umumnya impoten dapat disebabkan oleh dua faktor. Faktor penyakit fisik contohnya seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, jantung. Dan juga disebabkan faktor psikologis contohnya seperti stress, ketakutan, tertekan, cemas. Stress secara langsung dapat menyebabkan pria mengalami impoten, namun biasanya setelah stressnya hilang ereksinya pun akan kembali normal. Biasanya disebabkan karena tekanan yang berlebihan di kantor serta beban pekerjaan yang sangat berat akan menimbulkan stress bila tidak di antisipasi dengan baik. Stress ini lah yang menjadi penyebab umum pria yang masih berusia muda sudah mengalami disfungsi ereksi. Namun penelitian terbaru men

  Sebenarnya ciri-ciri terkena impoten tidak bisa dilihat dari bentuk fisiknya seseorang. Melainkan harus melalui pemeriksaan yang menyeluruh, tetapi bisa mengenali ciri-ciri yang mungkin dirasakan. Impoten  atau disfungsi ereksi adalah suatu gangguan yang dimana tidak mampunya mempertahankan ereksi pada penis. Pada umumnya impoten bisa disebabkan oleh dua faktor. Faktor penyakit fisik contohnya seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, jantung. Dan juga disebabkan oleh faktor psikologis contohnya seperti stress, cemas, tertekan, ketakutan. Terkait dengan impoten juga, bisa disebabkan karena gaya hidup seseorang yang tidak sehat contohnya seperti merokok dan kurangnya ber olahraga. Untuk bisa mengatasi hal tersebut terdapat ciri-ciri yang perlu diperhatikan, agar dapat melakukan pengobatan supaya efek yang ditimbulkan tidak semakin parah. Ciri-cirinya seperti. Adanya ereksi yang tidak maksimal dengan kondisi penis yang memang lembek saat akan melakukan penetrasi. Maka secara oto

  Mencegah lebih baik daripada mengobati, maka terdapat beberapa cara untuk mencegah impoten pada pria. Salah satunya dengan menghindari makanan-makanan ini. Impoten  atau disfungsi ereksi adalah suatu gangguan yang dimana tidak mampunya mempertahankan ereksi pada penis. Pada umumnya impoten dapat disebabkan oleh faktor penyakit diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, jantung. Dan juga disebabkan oleh faktor psikologis contohnya seperti stress, tertekan, cemas, ketakutan. Biasanya, faktor utama penyebab terjadinya impoten adalah pengaruh dari lemak yang menurunkan fungsi sistem arteri dalam mengalirkan darah menuju ke penis. Karena penyumbatan aliran darah yang disebabkan oleh lemak akan terjadi kondisi yang dimana pasokan aliran darah tidak tercukupi untuk membuat penis bisa ereksi pada saat menerima rangsangan. Maka dengan menghindari makanan-makanan ini bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya impoten pada pria. Berikut makanan yang harus dihindari untuk mencegah disf

  Bila gangguan ereksi yang terjadi secara terus menerus, berarti ada faktor penyebab lain yang bisa menyebabkan impoten terjadi seperti masalah psikologis rumit yang belum terselesaikan. Impoten  atau disfungsi ereksi adalah suatu gangguan yang dimana tidak mampunya mempertahankan ereksi pada penis. Pada umumnya impoten dapat disebabkan oleh dua faktor. Faktor penyakit fisik contohnya seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, jantung. Dan juga disebabkan oleh faktor psikologis contohnya stress, cemas, tertekan, ketakutan. Masalah psikologis ini merupakan faktor yang tidak mudah untuk diselesaikan dan tergolong masalah yang sangat rumit, karena tidak semua psikolog bisa berhasil menemukan akar penyebab dari permasalahan yang dialami pasiennya. Pada umumnya stress dan masalah lain yang membebani pikiran dapat mempengaruhi akan kinerja seksual pria. Kondisi tersebut juga akan mempengaruhi gairah seksualnya, sehingga banyak pria yang mengalami gangguan ereksinya maka otak tidak dap

  Salah satu tanda wanita mencapai klimaks atau orgasme adalah dengan bertambahnya cairan pelumas vagina yang bertambah banyak atau istilahnya “banjir” lokal.   Beberapa pasien kami yang berobat, pernah menyampaikan pengalaman bahwa saking terangsangnya, bahkan bisa membuat banjir hingga membasahi ranjang. Anda ingin membuat istri Anda menjadi banjir di ranjang? Simak terus caranya yang bisa Anda ikuti di artikel ini. Ketika berhubungan seks, sudah pasti wanita di dalam vaginanya akan mengeluarkan cairan pelumas alami yang dihasilkan oleh kelenjar Bartholini untuk mempersiapkan diri berhubungan seks. Tetapi, cairan tersebut biasanya akan lebih banyak dikeluarkan ketika wanita siap berhubungan intim dan melalui proses perangsangan yang optimal. Fungsi cairan ini selain memberikan lubrikasi pada dinding vagina, juga akan menambah sensasi nikmat saat melakukan seks. Pasangan pria, pada dasarnya harus mengetahui, bahwasanya tanpa adanya cairan lubrikan alamiah ini, hubungan akan terasa tid

  Setiap pria yang menikah sangat menginginkan mampu untuk memuaskan pasangannya di ranjang, bila tidak tentu ini akan sangat berpengaruh sekali terhadap tingkat percaya diri seorang pria. Seks juga merupakan salah satu kunci kebahagiaan dalam rumah tangga suami istri. Manusia merupakan salah satu makhluk di dunia ini yang menikmati seks, karena memang seks yang optimal dan mampu membuat kedua pasangan baik suami maupun istri mampu mencapai klimaks atau orgasme. Dikarenakan pendidikan seks di Indonesia masih kurang baik, cukup banyak pasangan suami istri yang belum mengetahui dengan pasti bagaimana mengoptimalkan hubungan seks di ranjang, sehingga masih ada saja yang mengeluh kurang puas di ranjang akibat kurang pengetahuan mengenai seks. Sebab itu Anda harus tahu bagaimana cara agar  wanita cepat klimaks  ketika berhubungan seks. Mau tahu? Ikuti terus artikel ini hingga usai. Sebab itu dalam artikel ini kami akan membagikan 7 cara agar wanita cepat klimaks saat  hubungan intim: 1.    

  Banyak yang kurang mengetahui berapa lama durasi hubungan intim yang bisa dikatakan optimal? Salah satu tujuan kita berhubungan seks adalah agar masing-masing dari pasangan mendapatkan kepuasan berupa klimaks atau yang lebih dikenal juga sebagai orgasme. Jadi, seks itu haruslah dinikmati oleh kedua pasangan, bukan hanya salah satu saja. Lalu, berapa menit durasi hubungan intim yang bisa dikatakan optimal dan maksimal agar kedua pasangan mencapai orgasme? Mau tahu jawabannya? Ikuti terus artikel ini hingga usai. Hubungan intim memang bertujuan untuk melanjutkan keturunan, dengan cara pertemuan dua sel benih pria dan wanita, yaitu sel sperma dan sel telur dan bilamana bersatu akan menciptakan generasi baru melalui proses kehamilan pada wanita. Namun, tujuan lainnya yang dapat memberikan kesenangan dan kebahagiaan bagi kedua pasangan adalah untuk mendapatkan klimaks atau orgasme. Orgasme pada pria memang tidak identik dengan proses ejakulasi atau keluarnya sperma, melainkan kenikmatan a

  Seks adalah hal yang alamiah bagi manusia. Selain untuk fungsi melanjutkan keturunan (reproduksi/berkembang biak), berhubungan intim juga salah satu cara menghibur diri (rekreasi), bahkan bila dilakukan rutin bisa memberikan manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mental. Selain itu, bila Anda rutin melakukan hubungan seks, minimal 1-2 kali per minggu bersama pasangan Anda, kesehatan Anda kan jauh lebih terjamin, dan sudah tentu Anda pun akan cenderung lebih awet muda daripada yang jarang atau bahkan tidak pernah melakukan hubungan seks sama sekali. Bagaimana bisa rutin melakukan seks bisa membuat awet muda dan menjaga kesehatan? Ingin tahu jawabannya? Kami sarankan Anda untuk terus mengikuti dan membaca artikel ini hingga akhir. Ketika manusia rutin melakukan seks hingga mencapai klimaks atau orgasme, maka bukan hanya mendapatkan kenikmatan saja, tetapi di otaknya pun akan dihasilkan suatu hormon kebahagiaan yang kita kenal juga sebagai Endorfin yang menyebabkan rasa lega, bahagia,

  Normalnya seorang pria ketika mendapatkan rangsangan seksual, akan terangsang yang ditandai dengan ereksi penis yang keras dan tegak. Namun, ada kalanya, mendapatkan masalah berupa gangguan ereksi berupa penis yang tidak bisa ereksi dengan optimal, yang menyebabkan penis lembek, yang ujungnya akan membuat pria menjadi tidak percaya diri untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Ternyata ereksi yang kurang optimal atau fenomena penis lembek ini merupakan salah satu gejala dari impotensi atau yang lebih dikenal juga sebagai disfungsi ereksi. Lalu, bila saat ini saya memiliki ereksi penis yang kurang keras, langkah apa saja yang bisa saya lakukan tanpa harus ke dokter? Ingin tahu jawabannya? Simak terus artikel ini hingga usai. Gejala dari impotensi berdasarkan pengamatan dokter kami di Klinik Lelaki Indonesia, terbagi menjadi 3 gejala yaitu: 1.       Ereksi yang kurang keras (penis lembek) 2.       Ereksi yang singkat (mudah loyo) 3.       Tidak bisa ereksi sama sekali

  Memiliki ereksi lama adalah mungkin dambaan bagi setiap pria agar bisa memuaskan pasangannya di ranjang dalam waktu lama pula. Namun, pada beberapa kondisi, ereksi yang terlalu lama bisa menjadi siksaan bagi yang merasakannya. Hal ini kita sebut juga sebagai kondisi kelainan medis yaitu Priapismus atau yang lebih dikenal juga sebagai ereksi lestari. Lalu, apa saja yang menyebabkan kondisi ini? Apakah obat kuat juga bisa menyebabkan priapismus? Penasaran tentang kondisi kelainan medis yang menyebabkan ereksi lama ini? Ikuti dan baca terus artikel ini hingga tuntas. Memang kondisi ereksi yang bisa bertahan lama adalah ideal, terutama bagi pria yang memiliki gairah seksual yang fit. Selain bisa membuat wanita pasangannya dapat mencapai klimaks atau orgasme, di mana rerata wanita mampu mendapatkan orgasme antara 4 hingga 8 menit. Namun, bila ereksi bisa bertahan lebih dari 5 menit, kondisi ini lebih memungkinkan pasangan wanita untuk mendapatkan kepuasan orgasme ketika berhubungan seks,

  Obat kuat memang mudah didapatkan di mana saja, mulai dari Apotek hingga toko obat pinggir jalan yang tingkat keamanan hingga keasliannya diragukan. Meski begitu, yang namanya obat kuat sebenarnya adalah obat keras juga dan tidak boleh dikonsumsi sembarangan tanpa pengawasan dan indikasi serta resep yang jelas dari dokter, karena kemungkinan adanya efek samping yang merugikan tubuh Anda mulai dari yang ringan hingga berat. Lalu, apa saja efek samping yang mungkin timbul bila Anda sembarangan mengonsumsi obat kuat? Ikuti terus artikel ini hingga selesai. Yang paling banyak ditemui dan dikonsumsi bebas oleh masyarakat, adalah jenis obat kuat yang mengandung komposisi obat di antaranya adalah: Sildenafil, Tadalafil, dan Vardenafil dengan merek dagang yang bermacam. Ketiga obat kuat tersebut memang merupakan obat yang paling banyak digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan ereksi, namun Anda pun harus tahu, bahwasanya obat-obatan tersebut merupakan obat keras, dan umumnya memiliki t

  Impotensi bisa jadi permasalahan yang amat sangat serius bagi pria yang menderitanya. Sebab itu masalah disfungsi ereksi pada pria haruslah ditangani di klinik impotensi yang dikepalai oleh seorang dokter, bukanlah klinik abal-abal atau pengobatan alternatif yang hanya bisa memberikan janji namun bukan upaya maksimal yang sesuai dengan standar medis atau kedokteran. Anda ingin mendapatkan potensi gagah kembali dalam 3 hari dari impotensi? Sebaiknya Anda ikuti artikel ini hingga tuntas. Impotensi atau yang lebih dikenal juga sebagai disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan seorang pria untuk mempertahankan ereksi yang optimal untuk menjalankan fungsi dari hubungan seksual. Gejala yang mungkin terjadi dan bisa dideteksi di antaranya adalah: 1. Ereksi yang kurang keras atau terlalu lunak (lembek), 2. Ereksi yang mudah loyo meskipun pada awalnya tampak keras dan kokoh, serta 3. Tidak bisa ereksi sama sekali alias mati total. Untuk itu solusi terbaik untuk masalah impotensi jelas adalah pen

  Gejala impoten ini dikarenakan pendidikan seksual di Indonesia yang kurang memadai, sehingga cukup banyak sekali masyarakat kurang teredukasi mengenai masalah impotensi atau disfungsi ereksi ini. Banyak sekali dari pasien-pasien kami yang berpikir bahwa gejala impoten pada pria itu berupa tidak bisa ereksi, padahal sebenarnya ada 3 gejala utama yang tidak disadari oleh para pasien-pasien kami sehingga mereka pun terkadang meremehkannya atau membiarkannya begitu saja tanpa memeriksakan ke dokter dan mengobatinya dengan tepat. Gejala impoten pada pria yang bisa Anda dapatkan di antaranya adalah: 1. Ereksi yang kurang keras, 2. Ereksi yang cepat loyo, dan 3. Tidak bisa ereksi sama sekali. Bila Anda mendapatkan 1 atau lebih dari gejala-gejala yang tersebut tadi, maka Anda bisa dikatakan sudah menderita impotensi atau disfungsi ereksi. Jadi kalau sudah ada gejala-gejala tersebut di atas, ada baiknya Anda segera melakukan konsultasi dan pemeriksaan kepada dokter alih-alih mengobati sendiri