7 Cara Identifikasi Dokter Palsu Yang Merugikan Pasien

7 Cara Identifikasi Dokter Palsu Yang Merugikan Pasien, klinik lelaki

Akhir-akhir ini di Klinik Lelaki Indonesia mendapatkan delik aduan dari para pasien kami perihal seorang yang mengaku bekerja berprofesi sebagai dokter dan menawarkan kesembuhan. Apakah dokter palsu atau tidak? Kami di sini bersama dokter yang bertugas, bertanggungjawab untuk memberikan edukasi yang baik, termasuk bagaimana supaya Anda tidak tertipu dengan orang yang mengaku secara online bekerja sebagai dokter.

Berikut adalah 7 hal yang harus Anda perhatikan ketika menjalankan proses konsultasi secara online agar terhindar dari bahaya dokter palsu, adalah sebagai berikut:

1. STR yang Masih Berlaku.

Seorang dokter ketika sudah lulus dari fakultas kedokteran universitas tertentu, diharuskan untuk mengikuti ujian kompetensi dokter, dan bila dinyatakan lulus, maka ia akan terdaftar di KKI (Konsil Kedokteran Indonesia) dan memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang berlaku dan harus diperpanjang setiap 5 tahun. Untuk memastikan apakah dokter tersebut masih diakui oleh pemerintah adalah dengan meminta nomor STR yang tentunya harus masih berlaku dan tidak expired.

2. Terdaftar di IDI Wilayah Kerja.

Setelah mendapakan STR, seorang dokter sudah tentu bila ia seorang WNI, akan memiliki KTP sesuai dengan domisili dimana ia bekerja. Misal dokter kami di Klinik Lelaki Indonesia, dr. Mohammad Caesario, dikarenakan beliau tinggal di Kota Bandung, maka terdaftar di IDI Cabang Kota Bandung. Anda pun bisa melacak secara online apakah dokter tersebut terdaftar di IDI melalui idionline.org dan melihat nomor NPA yang terdaftar di organisasi dokter tersebut. Tanpa terdaftar di organisasi ini, seorang dokter tidak akan bisa berpraktik karena tidak akan bisa mendapat surat rekomendasi untuk mendaftarkan diri untuk mendapatkan surat izin ke pemerintah daerah dimana ia akan bekerja.

3. SIP Pemerintah Setempat.

Mengurus Surat Izin Praktik (SIP) memang tidak mudah dan harus melalui birokrasi yang panjang. Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari IDI, maka seorang dokter wajib mendaftarkan diri ke dinas kesehatan di tempat ia berpraktik. Sebagai contoh dokter kami dr. Mohammad Caesario, berpraktik di wilayah Kota Bandung, maka SIP yang dikeluarkan berasal dari Dinas Kesehatan Kota Bandung. Untuk lebih meyakinkan, Anda bisa meminta dokter tersebut untuk menunjukkan SIP dimana ia bekerja dan pastikan masih berlaku dan tidak expired.

4. Tidak Pernah Menjanjikan Kesembuhan.

Seorang dokter sebelum berpraktik, harus menjalani sumpah dokter berdasarkan kepercayaan atau agama masing-masing. Setelah disumpah pun, ia harus tunduk dengan aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang cukup banyak. Mulai dari Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 hingga Undang-undang No. 29 tahun 2004 dan masih banyak lagi yang mengatur hak dan kewajiban dokter dan pasien, dimana salah satunya tidak pernah diatur cara dokter berpraktik yang baik dan sesuai etika. Seorang dokter tidak pernah boleh menjanjikan kesembuhan bagi pasiennya, selain upaya maksimal hingga tercapai potensi kesembuhan. Jadi kalau memang ada yang mengaku seorang dokter dan memberikan janji berupa kesembuhan, sudah bisa dipastikan adalah dokter palsu.

5. Mengutamakan Tatap Muka.

Konsultasi online biasanya hanya terbatas pada wawancara khusus mengenai riwayat penyakit yang diderita oleh pasien, meskipun seorang dokter dapat menegakkan diagnosis sementara mengenai kondisi penyakit pasien melalui online, tetapi sebaiknya seorang dokter merekomendasikan pasiennya untuk datang bertatap muka langsung agar bisa melalukan pemeriksaan fisik tambahan, serta bila perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan sebagainya. Tentunya, dokter akan merekomendasikan agar pasien datang ke tempat praktik sesuai dengan SIP yang berlaku. Ya selalu minta no SIP seorang dokter yang menjawab konsultasi kesehatan dengan Anda.

6. Fokus Pada Pengobatan.

Pengobatan seorang dokter itu mencakup wawancara khusus medis (anamnesis) terkait dengan keluhan utama pasien serta gejala-gejala pendamping dan riwayat penyakit terdahulu serta keluarga, pemeriksaan fisik dari ujung rambut hingga ujung kaki, pemeriksaan penunjang, hingga peresepan dan tata cara pengobatan, serta nasihat yang harus diberikan agar pasien tetap patuh minum obat dan penganggulangan dan pencegahan agar penyakit tersebut tidak kembali lagi kambuh, termasuk perubahan gaya hidup yang harus dijalani oleh pasien agar pengobatan menjadi optimal. Tugas pemberian obat adalah tanggung jawab dari bagian farmasi yang dipimpin oleh seorang Apoteker, bukanlah pekerjaan seorang dokter.

7. Tidak Jualan Obat.

Bila sejak awal, seorang dokter menekankan pada janji dan tujuan kesembuhan serta penjualan obat yang harus diikuti oleh pasien yang berkonsultasi secara online, sudah bisa dipastikan dokter tersebut tidak berkompetensi untuk menangani pasien secara holistik, dan prasangka dokter palsu patut dicurigai. Distribusi obat, adalah sepenuhnya tanggung jawab seorang Apoteker di bagian farmasi, bukanlah tanggung jawab dokter. Jadi jangan sampai Anda terkecoh, bila sejak awal seorang yang mengaku dokter hanya menekankan pada beli obat dan janji kesembuhan. Setelah Anda mengetahui 7 cara identifikasi dokter palsu yang merugikan pasien, kini sudah saatnya menjadi lebih cerdas ketika berkonsultasi online. Masalah impotensi dan ejakulasi dini bisa dikonsultasikan di Klinik Lelaki Indonesia melalui nomor hotline kami di 0811-9120-155 melalui panggilan telepon langsung atau melalui media chat Whatsapp, atau segera buat janji untuk berkonsultasi dan berobat langsung dengan dokter kami. Dapatkan potensi gagah kembali dari impotensi dan ejakulasi dini hanya di Klinik Lelaki Indonesia. Meskipun kami tidak menjanjikan kesembuhan, kami memberikan upaya maksimal agar Anda dapat mencapai potensi kesembuhan sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hormon Testosteron Rendah? Kenali Tanda-Tandanya

7 Cara Mengatasi Impotensi pada Pria Usia Muda

Biaya Pengobatan Impotensi, Kembalikan Kehidupan Seksual Anda