6 Penyebab Vagina Kering Ketika Bercinta

 vagina kering

Ada beberapa hal yang membuat hubungan seks bisa terasa menyakitkan. Salah satunya karena vagina kering. Apa penyebabnya? Simak artikel ini!

vagina yang kering membuat hubungan seks jadi tidak nyaman. Sehingga, momen bercinta pun jadi kurang menyenangkan. Aktivitas seksual bersama suami seharusnya membuat vagina wanita terlumasi. Dengan begitu, penetrasi jadi lebih mudah dilakukan. Tapi, bagaimana bila yang terjadi justru sebaliknya?

Tentunya ketika vagina kering dan tidak memproduksi cairan lubrikasi maka sesi bercinta akan terasa lebih menyakitkan. Nah, ternyata beberapa penyebab vagina menjadi kering ini jarang disadari oleh wanita. Maka dari itu penting untuk mengetahui apa penyebabnya.

6 Penyebab Vagina kering Jarang Disadari Wanita

Kehadiran cairan lubrikasi di area vagina penting untuk membuat sesi bercinta terasa nyaman. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan area intim wanita kering ketika berhubungan seksual dengan pasangan. Berikut ini 6 penyebab vagina kering ketika bercinta

1. Konsumsi Antihistamin

Obat-obatan antialergi seperti antihistamin bisa membuat kering area vagina. Memang tak semua wanita mengalaminya, tapi efek samping dari obat antihistamin ini hanya berlangsung sementara. Begitu obatnya dihentikan, vagina bisa kembali lembab.

2. Produksi Cairan Lubrikasi Alami Sedikit

Setiap wanita memiliki tingkat basah yang berbeda-beda saat berhubungan seksual. Sama saperti orang yang berkeringat, ada yang banyak ada yang sedikit meskipun sama-sama bersepeda. Jadi setiap wanita memiliki perbedaan cairan lubrikasi

3. Infeksi Jamur

Jika biasanya cairan lubrikasi mudah hadir tapi dalam beberapa kali sesi bercinta area intim hal itu tidak terjadi plus disertai rasa gatal bisa jadi karena ada infeksi bakteri. Beberapa kondisi pada vagina dapat menyebabkan kekeringan, dan biasanya karena infeksi jamur.

4. Merokok

Selain dapat membuat bibir menjadi lebih kering. Dampak buruk lain dari merokok khususnya bagi wanita adalah membuat aliran darah menjadi menurun, hal ini turut memengaruhi produksi cairan lubrikasi alami dalam tubuh.

5. Sesi Pemanasan Kurang

Jika wanita mengeluhkan berkurangnya cairan lubrikasi, hal pertama yang akan saya tanyakan adalah 'Sudahkah cukup sesi foreplay atau pemanasannya? Pasalnya foreplay berguna untuk membuat wanita menjadi terangsang, dengan terangsangnya wanita maka cairan vagina akan keluar lebih banyak.

6. Menyusui

Saat menyusui hormon prolaktin meningkat. Hal ini memengaruhi kekeringan pada vagina. Kondisi ini menekan hormon estrogen, yang membuat area vagina kering. Jika kondisi keringnya vagina cukup sering terjadi dan sangat mengganggu konsultasikan ke dokter ahli.

Vagina yang tidak basah tentunya dapat membuat kepuasan bercinta Anda bersama pasangan berkurang. Untuk mengatasi hal ini Anda dapat menggunakan cairan lubrikasi.

Referensi:
WomensHealth.com

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hormon Testosteron Rendah? Kenali Tanda-Tandanya

7 Cara Mengatasi Impotensi pada Pria Usia Muda

Biaya Pengobatan Impotensi, Kembalikan Kehidupan Seksual Anda