6 Fakta Tentang Squirting, Puncak Ejakulasi Wanita

 

ejakulasi wanita

Tidak hanya pria yang dapat ejakulasi, Wanita pun mengalami hal yang sama. laki-laki berejakulasi dengan mengeluarkan sperma. Lantas, bagaimana wujud ejakulasi pada wanita? Simak artikel di bawah ini hingga selesai!

Ejakulasi pada wanita ditandai dari otot vagina yang menjadi rileks, tubuh yang lemas, tiba-tiba merasa mengantuk dan bisa sampai mengeluarkan cairan. Orgasme atau ejakulasi ini membuat wanita menyemburkan cairan bening dalam jumlah yang cukup banyak.

Seketika setelah menyemburkan air ini wanita akan lemas dan membuatnya mengenang saat-saat squirting ini. Tidak semua wanita bisa mendapatkan hal ini, hanya mereka yang beruntung saja bisa mendapatkan hal ini. Namun, dibantu dengan pria untuk merangsang area g-spot maka wanita bisa mendapatkan ejakulasi spesial ini.

Fakta Menarik Ejakulasi Wanita Squirting 

Orgasme pada wanita terbilang sedikit rumit. Tidak semua wanita dapat mendapatkan orgasme. Apalagi jenis orgasm squirting, orgasme jenis ini merupakan puncak kenikmatan wanita ketika bercinta. Ketahui lebih lengkap tentang squirting dan fakta menarik berikut ini.

1. Dari Mana Cairan Squirt Berasal?

Lantas, dari mana sih cairan squirt berasal? Menurut Deborah Sundahl, pegiat seks feminis dan penulis buku Female Ejaculation & The G-Spot, menuturkan bahwa cairan ini berasal dari kelenjar prostat. Begitu pula ejakulasi laki-laki yang berasal dari kelenjar yang sama, ujarnya di laman Glamour Magazine.

Secara biologis, kelenjar prostat pada wanita mengelilingi saluran uretra. Sementara, saluran uretra berbagi tempat dengan vagina. Peneliti lain menyebut bahwa cairan squirt dihasilkan dari kelenjar Skene, terang laman Life Hacker.

2. Apakah Squirting Umum Dialami Wanita?

Berapa banyak wanita yang bisa orgasme dengan cara squirting? Masih belum ada data yang menjelaskan tentang squirting dalam skala global. Namun, menurut Sherry Ross, MD dalam laman Bustle, diperkirakan sekitar 10-50 persen wanita pernah mengalami squirting saat orgasme.

Wanita yang mengalami squirting sering mengira bahwa mereka kencing ketika orgasme dan menganggap bahwa hal ini memalukan. Padahal, squirting adalah hal yang wajar dan bukan merupakan hal yang aneh.

3. Apa Komposisi Cairan Squirt?

Perbedaan tampak nyata antara ejakulasi laki-laki dan wanita. Ejakulasi laki-laki berwujud sperma dengan warna putih dan tekstur kental. Sementara, ejakulasi wanita (squirt) berwujud cair, bening dan memiliki volume lebih banyak. Lantas, apa komposisi cairan squirt wanita?

Menurut penelitian yang dikutip oleh laman Glamour Magazine, komposisi cairan squirt terdiri dari 90 persen cairan prostat dan 10 persen glukosa serta sebagian kecil urea. Sementara, berdasarkan studi lain yang dikutip oleh Healthline, ada kandungan antigen spesifik prostat dan asam prostat fosfatase di dalamnya.

4. Berapa Banyak Cairan Squirt yang Dikeluarkan?

Anda bertanya-tanya, berapa banyak cairan squirt yang dikeluarkan ketika orgasme? Berdasarkan penelitian di tahun 2013 yang dilakukan pada 320 peserta, menunjukkan bahwa cairan squirt yang dikeluarkan berkisar antara 0,3 ml hingga 150 ml, tutur laman Healthline. Ini bervariasi dari satu wanita ke wanita lain.

Karena komposisi urea dalam cairan squirt hanya sedikit, maka cairan ini tidak berbau sama sekali. Bahkan, menurut penelitian yang dilakukan oleh Beverly Whipple, cairan ini rasanya manis dan tidak berbau seperti kencing, ungkapnya di Wiley Online Library.

5. Lantas, Bagaimana Caranya Agar Bisa Squirt?

Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi squirt, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Cobalah mengeksplorasi area G-spot. Menurut Marissa Nelson, terapis seks dalam laman Style Caster, G-spot akan membengkak ketika terangsang. G-spot sendiri terletak sekitar 2-3 inci ke dalam vagina dan terasa menonjol.

Mengeksplorasi area G-spot bisa dibilang sangat tricky. Anda harus memijat area ini pelan-pelan dan dilakukan dalam keadaan rileks. Anda bisa melakukannya sendiri dengan jari atau biarkan pasanganmu yang melakukannya. Jangan menyentuhnya dengan kasar karena akan menimbulkan rasa sakit dan kesulitan untuk squirt nantinya.

6. Cairan Squirt Tidak Sama dengan Air Kencing

Meski tampilannya encer dan bening, cairan squirt tidak sama dengan air kencing. Menurut Hannah Hickok, cairan squirt berwujud bening yang berasal dari kelenjar prostat perempuan dan dilepaskan melalui uretra, lubang yang sama untuk buang air kecil, ungkapnya di laman Style Caster.

Seperti yang ditegaskan sebelumnya, cairan squirt berbeda dengan urine. Namun, sensasi squirt ejakulasi wanita bisa dibilang mirip dengan kencing. Ini karena jaringan di sekitar uretra dibanjiri dengan darah dan jaringan ini berkontraksi menekan kandung kemih.

Referensi:
CNNindonesia.com

Ilustrasi gambar by Unplash

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hormon Testosteron Rendah? Kenali Tanda-Tandanya

7 Cara Mengatasi Impotensi pada Pria Usia Muda

Biaya Pengobatan Impotensi, Kembalikan Kehidupan Seksual Anda